SpaceX di kabarkan akan mengucurkan dana sebesar US$ 2 miliar (sekitar Rp 32,4 triliun) ke startup AI milik Elon Musk, xAI, dalam rangka ekspansi tahap putaran dana ekuitas senilai US$ 5 miliar.
đź”— Sinergi Antar Perusahaan Musk
-
Investasi ini menjadi investasi eksternal terbesar pertama yang di lakukan oleh SpaceX, menandai langkah strategis untuk memperkuat integrasi antar bisnis Elon Musk .
-
xAI sebelumnya telah bergabung dengan platform X (sebelumnya Twitter), dengan valuasi gabungan mencapai US$ 113 miliar.
-
Teknologi chatbot Grok milik xAI sudah di gunakan untuk layanan pelanggan Starlink, dan ada rencana integrasi lebih lanjut ke produk-produk Musk lainnya seperti Tesla Optimus dan FSD
đź§ Mengapa SpaceX Melakukannya?
-
Memperdalam koherensi teknologi: Investasi ini menunjukkan strategi Musk untuk menciptakan ekosistem terintegrasi antara luar angkasa, AI, mobil listrik, dan media sosial .
-
Mendukung ekspansi AI xAI: Tambahan modal akan di gunakan untuk pengembangan infrastruktur besar seperti superkomputer Colossus, yang saat ini sudah di kerahkan di Memphis dengan ratusan ribu GPU.
-
Langkah strategis menghadapi persaingan: Dengan dukungan dana dan teknologi, xAI memperkuat posisinya melawan pesaing utama seperti OpenAI dan Google Gemini .
⚠️ Dampak dan Risiko
-
Bagi SpaceX, ini merupakan di versifikasi besar dari core bisnis roket dan satelit, di tengah perkembangan proyek Starship yang juga menyerap dana besar .
-
Investasi antar perusahaan milik Musk memunculkan potensi konflik kepentingan dan pertanyaan tata kelola, meski sejauh ini para investor tetap optimis .
SpaceX secara resmi di laporkan akan menanamkan dana US$ 2 miliar atau Rp 32,4 triliun ke xAI—menjadikan komitmen ini sebagai investasi terbesar SpaceX ke entitas eksternal. Gerakan ini memperkuat ekosistem teknologi Musk, memacu pengembangan AI di berbagai lini, sekaligus membuka peluang tetapi juga risiko terkait manajemen dan tata kelola.