Meta Platforms Inc., perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, kini memperluas ambisinya ke ranah yang jauh dari dunia media sosial: militer dan pertahanan nasional. Dalam laporan terbaru, Meta di kabarkan telah mengajukan tawaran resmi untuk membangun perangkat teknologi canggih bagi militer Amerika Serikat (AS). Langkah ini menandai pergeseran besar arah bisnis Meta yang sebelumnya lebih di kenal sebagai raksasa teknologi konsumen.
Teknologi Apa yang Ditawarkan?
Meta di laporkan fokus pada pengembangan perangkat wearable berbasis augmented reality (AR) dan kecerdasan buatan (AI) untuk keperluan taktis militer. Salah satu proyek yang mereka ajukan adalah headset AR generasi terbaru, yang di rancang untuk memberikan visualisasi medan perang secara real-time, navigasi berbasis data, serta komunikasi tim yang lebih efisien di lapangan.
Proyek ini tampaknya merupakan pengembangan lanjutan dari perangkat Meta Quest yang selama ini di gunakan di ranah hiburan dan metaverse. Dengan penyesuaian fitur untuk kebutuhan militer, headset tersebut berpotensi menjadi bagian dari program Integrated Visual Augmentation System (IVAS) milik Angkatan Darat AS.
Kolaborasi dengan Pentagon?
Meta bukanlah satu-satunya perusahaan teknologi besar yang mengincar kontrak dengan Departemen Pertahanan AS. Sebelumnya, Microsoft telah mengamankan kontrak besar melalui program IVAS, sementara Google dan Amazon terlibat dalam proyek cloud militer bernama Joint Warfighting Cloud Capability (JWCC). Kini, Meta berharap dapat menembus sektor yang sama melalui pendekatan inovatif di bidang antarmuka visual dan interaksi manusia-mesin.
Kontroversi dan Kekhawatiran Etis
Langkah Meta ini tidak lepas dari kritik dan kontroversi. Beberapa aktivis dan karyawan internal mempertanyakan keterlibatan perusahaan media sosial dalam pengembangan teknologi militer, terutama menyangkut penggunaan AI dan data pengguna. Masalah etika dan transparansi menjadi sorotan, mengingat rekam jejak Meta terkait privasi data dan algoritma konten.
Selain itu, pengamat industri mempertanyakan kesiapan Meta dalam beradaptasi ke industri pertahanan, yang menuntut ketahanan, keandalan, dan keamanan siber tingkat tinggi.
Apa Dampaknya bagi Meta?
Jika Meta berhasil mendapatkan kontrak ini, mereka tidak hanya akan memperkuat posisi sebagai pemain teknologi global, tetapi juga mendiversifikasi pendapatan di luar sektor iklan digital dan media sosial. Hal ini sangat penting mengingat pendapatan iklan digital Meta mulai stagnan akibat regulasi yang semakin ketat dan persaingan yang intens.
Langkah ini juga bisa memicu pergeseran citra Meta dari perusahaan hiburan digital menjadi penyedia teknologi strategis, serupa dengan transformasi yang di lakukan oleh Google melalui divisi Google Cloud dan DeepMind untuk proyek-proyek pertahanan dan kesehatan.