Proses Due Diligence dan Persiapan Merger
Axiata Group, induk operator seluler XL Axiata, menargetkan proses penggabungan dua entitas, yaitu XL dan Smartfren, bisa rampung setidaknya akhir tahun 2024. Saat ini, kedua perusahaan sedang menjalani proses due diligence atau uji tuntas yang diperkirakan dapat memakan waktu hingga tiga bulan.
Dalam konteks ini, due diligence merupakan langkah krusial yang mencakup berbagai aspek seperti keuangan, operasional, hukum, serta kepatuhan regulasi. Melalui uji tuntas ini, Axiata Group ingin memastikan bahwa tidak ada hambatan yang bisa mengganggu proses penggabungan atau mengakibatkan masalah di masa mendatang. Selain itu, due diligence juga membantu dalam menentukan valuasi yang adil dari kedua perusahaan, sehingga merger ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi para pemangku kepentingan.
Nik Rizal Kamil, Group Chief Financial Officer Axiata Group, menyatakan bahwa selama proses due diligence ini, Axiata juga menyiapkan segala hal yang dibutuhkan agar proses penggabungan bisa selesai lebih cepat. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setelah merger, operasional perusahaan yang baru terbentuk dapat berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Harapan dan Strategi Axiata Group
Selama sesi media briefing di kawasan Jakarta Selatan pada Kamis (13/6/2024), Nik Rizal Kamil menyampaikan harapan besar Axiata Group agar proses merger antara XL dan Smartfren bisa selesai pada akhir tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut, Axiata Group telah menyiapkan sejumlah strategi khusus yang diharapkan dapat mempercepat proses merger ini. Strategi yang pertama adalah penataan ulang struktur organisasi di kedua perusahaan. Dengan melakukan penataan ulang ini, Axiata Group berharap dapat menciptakan struktur yang lebih efisien dan responsif terhadap dinamika pasar.
Selain itu, Axiata Group juga melakukan pemetaan potensi sinergi antara XL dan Smartfren. Pemetaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi area-area di mana kedua perusahaan dapat bekerja sama untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi. Potensi sinergi ini mencakup berbagai aspek bisnis, mulai dari operasional hingga teknologi. Dengan adanya pemetaan ini, diharapkan kedua perusahaan dapat memaksimalkan potensi mereka dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
Persiapan integrasi teknologi dan sistem operasional juga menjadi fokus utama dalam strategi Axiata Group. Integrasi ini diharapkan dapat menciptakan sistem yang lebih terintegrasi dan efisien, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas layanan. Nik Rizal Kamil juga menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara kedua perusahaan selama proses ini.