Dalam beberapa bulan terakhir, dunia kecerdasan buatan (AI) di hebohkan dengan kemunculan DeepSeek, sebuah model AI revolusioner yang di kembangkan oleh startup asal Tiongkok. DeepSeek di sebut-sebut mampu menyaingi dominasi ChatGPT dari OpenAI. Namun, bagaimana perbandingan antara keduanya? Siapa yang lebih unggul dalam berbagai aspek?
Asal Usul dan Pengembangan
DeepSeek didirikan oleh Liang Wenfeng, seorang jenius matematika asal Zhanjiang, Provinsi Guangdong. Setelah menempuh pendidikan di Universitas Zhejiang, Wenfeng mendirikan DeepSeek pada tahun 2023. Pada Januari 2025, perusahaan ini meluncurkan model AI terbaru mereka, DeepSeek R1, yang di klaim setara atau bahkan melampaui kemampuan model AI terkemuka di Amerika Serikat dengan biaya pengembangan yang lebih rendah.
ChatGPT, di sisi lain, adalah produk dari OpenAI, sebuah organisasi riset AI yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat. Di luncurkan pada akhir tahun 2022, ChatGPT dengan cepat menjadi standar emas dalam percakapan AI berkat kemampuannya memahami dan menghasilkan teks yang alami serta relevan.
Perbandingan Teknologi dan Kinerja
Arsitektur dan Efisiensi
DeepSeek menggunakan pendekatan Mixture-of-Experts, yang memungkinkan efisiensi dan efektivitas biaya yang lebih tinggi di bandingkan dengan model tradisional. Pendekatan ini memungkinkan DeepSeek untuk mengalokasikan sumber daya komputasi secara lebih efisien, sehingga mengurangi kebutuhan akan perangkat keras canggih.
ChatGPT, sementara itu, menggunakan arsitektur Transformer tradisional yang telah terbukti efektif dalam berbagai aplikasi pemrosesan bahasa alami. Namun, pendekatan ini biasanya memerlukan sumber daya komputasi yang lebih besar.
Kemampuan dan Aplikasi
Dalam pengujian, ChatGPT menunjukkan keunggulan dalam memahami konteks dan memberikan jawaban yang lebih relevan dalam percakapan umum. Fitur seperti memori dan akses web real-time meningkatkan kemampuannya dalam memberikan informasi terkini.
Penerimaan dan Dampak Global
Peluncuran DeepSeek R1 mengguncang industri teknologi global, menantang dominasi tradisional perusahaan-perusahaan AI Amerika Serikat. Keberhasilan ini memicu diskusi tentang masa depan AI dan mendorong Amerika Serikat untuk menilai kembali strategi mereka di bidang ini. Namun, beberapa pihak mengingatkan untuk tidak terbawa euforia berlebihan terkait kemajuan AI Tiongkok. Mereka menekankan pentingnya kerjasama internasional untuk memastikan pengembangan teknologi AI yang aman dan bermanfaat bagi semua pihak.