Raksasa teknologi Google kembali mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang kali ini menyasar sejumlah tim inti, termasuk divisi Android dan perangkat keras Pixel. Langkah ini merupakan bagian dari upaya restrukturisasi internal perusahaan di tengah tekanan ekonomi global dan fokus efisiensi operasional.
Menurut laporan yang beredar, ratusan karyawan terkena dampak dari gelombang PHK ini, termasuk para insinyur dan manajer produk yang selama ini terlibat langsung dalam pengembangan sistem operasi Android serta lini produk perangkat keras seperti smartphone Pixel, tablet, dan perangkat wearable lainnya.
Efisiensi dan Reorganisasi Strategis
Google menyatakan bahwa keputusan ini di ambil sebagai bagian dari reorganisasi strategis untuk menyederhanakan proses kerja dan mempercepat inovasi. Juru bicara perusahaan mengatakan bahwa Google akan terus berinvestasi pada produk inti, tetapi dengan tim yang lebih ramping dan terfokus.
“Seiring kami menyelaraskan prioritas bisnis, kami melakukan penyesuaian dalam struktur tim kami. Kami sangat menghargai kontribusi para karyawan terdampak dan akan mendukung mereka dengan pesangon dan bantuan transisi karier,” ujar pihak Google dalam pernyataan resminya.
Divisi Android dan Pixel Terpukul
Divisi Android, yang selama ini menjadi tulang punggung ekosistem Google, di sebut-sebut mengalami perombakan besar dalam struktur kepemimpinan dan pengembangan produk. Beberapa tim yang sebelumnya bertugas dalam pengembangan fitur eksperimental atau proyek jangka panjang kini di bubarkan atau di gabung ke unit lain.
Sementara itu, tim Pixel yang bertanggung jawab atas lini ponsel premium Google juga terdampak cukup signifikan. Meskipun Pixel 8 meraih ulasan positif dan penjualan yang cukup stabil, kompetisi ketat di pasar global serta efisiensi biaya menjadi faktor utama penyusutan tim.
Bukan Pertama Kalinya
Gelombang PHK ini bukanlah yang pertama bagi Google dalam beberapa tahun terakhir. Pada awal 2024, perusahaan induk Alphabet juga telah memangkas ribuan pekerja dari berbagai divisi sebagai bagian dari penghematan jangka panjang. Google, seperti banyak perusahaan teknologi besar lainnya, menghadapi tekanan untuk menjaga pertumbuhan laba di tengah tantangan ekonomi global dan perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI).
Dampak ke Depan
Pengamat industri menilai bahwa langkah ini mencerminkan perubahan arah strategi Google yang kini lebih mengutamakan investasi pada AI dan cloud computing. Meski menimbulkan kekhawatiran di kalangan karyawan, perusahaan berharap reorganisasi ini akan membawa efisiensi yang lebih besar dan inovasi yang lebih cepat dalam menghadapi tantangan masa depan.
Sementara itu, komunitas teknologi dan mantan karyawan Google ramai membagikan kisah dan pesan solidaritas di media sosial, menyoroti betapa dinamisnya lanskap kerja di dunia teknologi saat ini.