Google kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 200 karyawan di unit bisnis global yang bertanggung jawab atas penjualan dan kemitraan. Langkah ini merupakan bagian dari restrukturisasi perusahaan untuk meningkatkan kolaborasi dan efisiensi layanan pelanggan, serta mengalihkan fokus investasi ke pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur pusat data.
Latar Belakang dan Alasan PHK
PHK ini menandai putaran ketiga pemangkasan tenaga kerja oleh Google dalam lima bulan pertama tahun 2025. Sebelumnya, perusahaan telah melakukan pengurangan staf di divisi platform dan perangkat, termasuk tim Android, Pixel, dan Chrome. Langkah ini mencerminkan tren industri teknologi yang lebih luas, di mana perusahaan-perusahaan besar seperti Meta, Microsoft, Amazon, dan Apple juga melakukan pengurangan tenaga kerja untuk mengalihkan sumber daya ke bidang AI dan infrastruktur digital.
Pernyataan Resmi Perusahaan
Dalam pernyataannya kepada Reuters, Google menyatakan bahwa perubahan ini bertujuan untuk “mendorong kolaborasi yang lebih besar dan memperluas kemampuan kami untuk melayani pelanggan dengan cepat dan efektif.” Perusahaan menekankan bahwa restrukturisasi ini akan membantu dalam meningkatkan efisiensi operasional dan respons terhadap kebutuhan pelanggan.
Dampak dan Tren Industri
Sejak Januari 2023, Google telah mengumumkan rencana untuk memangkas sekitar 12.000 pekerjaan, yang setara dengan 6% dari total tenaga kerjanya. Langkah-langkah ini mencerminkan perubahan strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di bidang AI dan kebutuhan untuk menyesuaikan struktur organisasi dengan prioritas bisnis yang baru. Tren ini juga terlihat di perusahaan teknologi lainnya, di mana fokus bergeser ke pengembangan AI dan efisiensi operasional. Sebagai contoh, Meta telah mengurangi sekitar 5% dari stafnya yang berkinerja rendah, Microsoft memberhentikan 650 karyawan di divisi Xbox, dan Amazon serta Apple juga melakukan pengurangan tenaga kerja di berbagai departemen.