iPhone dan Samsung Terancam Kena Tarif Impor Baru di AS

Dua raksasa teknologi dunia, Apple dan Samsung, tengah menghadapi ancaman baru terkait kebijakan perdagangan Amerika Serikat. Pemerintah AS di kabarkan tengah mempertimbangkan penerapan tarif impor baru terhadap produk-produk elektronik yang di produksi di luar negeri, termasuk smartphone seperti iPhone dan perangkat Samsung.

Langkah ini di sebut-sebut sebagai bagian dari strategi pemerintah AS untuk mendorong manufaktur domestik dan mengurangi ketergantungan terhadap rantai pasok global, terutama dari Tiongkok dan negara-negara Asia lainnya. Jika kebijakan ini di berlakukan, harga produk konsumen seperti iPhone, Galaxy, dan perangkat elektronik lainnya bisa melonjak signifikan di pasar AS.

Dampak Potensial Bagi Konsumen dan Industri

iPhone, meskipun di rancang di Cupertino, California, sebagian besar komponennya di produksi dan di rakit di luar AS, terutama di Tiongkok melalui mitra seperti Foxconn. Demikian pula, sebagian besar ponsel Samsung di produksi di Vietnam dan Korea Selatan. Tarif baru yang di kenakan terhadap perangkat ini bisa memaksa perusahaan untuk menaikkan harga jual di pasar AS atau menyerap biaya tambahan yang dapat memengaruhi margin keuntungan mereka.

Beberapa analis memperkirakan bahwa tarif impor hingga 10-25% dapat menaikkan harga iPhone sebesar $100 atau lebih, tergantung pada modelnya. Hal ini dapat mengubah dinamika pasar smartphone di AS, mendorong konsumen mencari alternatif yang lebih murah atau menunda pembelian perangkat baru.

Respon Apple dan Samsung

Hingga saat ini, baik Apple maupun Samsung belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kemungkinan penerapan tarif baru ini. Namun, Apple sebelumnya telah menyuarakan kekhawatirannya tentang dampak tarif terhadap operasional dan konsumen mereka. CEO Apple, Tim Cook, dalam beberapa kesempatan, juga telah melakukan lobi langsung ke Gedung Putih untuk mengamankan pengecualian tarif bagi produk-produk tertentu.

Samsung, sebagai perusahaan non-AS, berpotensi terdampak lebih besar karena tidak memiliki basis produksi utama di Amerika Serikat untuk lini smartphone-nya. Meski demikian, Samsung telah menginvestasikan pabrik semikonduktor di Texas, yang bisa menjadi poin tawar dalam negosiasi perdagangan.

Pertimbangan Politik dan Ekonomi

Kebijakan tarif ini juga berkaitan erat dengan ketegangan geopolitik antara AS dan Tiongkok, serta upaya pemerintahan AS saat ini untuk memperkuat industri manufaktur dalam negeri menjelang pemilihan umum mendatang. Namun, langkah ini berisiko memicu inflasi barang elektronik dan mendapat tentangan dari pelaku industri serta sebagian anggota parlemen yang khawatir akan dampak negatif terhadap konsumen dan pertumbuhan ekonomi.

By admin