Kolaborasi Telkomsel dan UAA
Kerja sama strategis Telkomsel dengan Urological Association of Asia (UAA) menghadirkan evolusi prosedur bedah inovatif jarak jauh. Inovasi ini memadukan teknologi robotik (Robotic Telesurgery) dan konektivitas broadband 5G Telkomsel.
Melalui kolaborasi ini, tindakan bedah di lakukan dari jarak sejauh 1.200 km dengan Robotic Telesurgery pertama di Indonesia dan Asia Tenggara kepada objek manusia, khususnya pasien urologi. Momen prosedur bedah bersejarah yang di lakukan dengan posisi dokter di RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah di Bali dan pasien di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Hasilnya, jarak dan tantangan geografis tidak menjadi hambatan dalam memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Indonesia.
Direktur Human Capital Management Telkomsel Indrawan Di tapradana yang mewakili Direktur Utama Telkomsel Nugroho mengungkapkan kerja sama dengan UAA serta dukungan penuh dari Kemenkes, Rumah Sakit, dan para pemangku kepentingan menjadi salah satu wujud nyata semangat Indonesia yang menginspirasi Telkomsel. Khususnya dalam mendorong kemajuan bagi ekosistem digital nasional sekaligus menggerakkan inovasi di bidang kesehatan.
Di ketahui, tantangan jarak dan geografis ini tercatat dalam data Kementerian Kesehatan pada awal tahun 2024. Indonesia di ketahui masih kekurangan sekitar 120 ribu dokter umum dan 30 ribu dokter spesialis untuk mencapai target rasio ideal 0,28 per 1.000 penduduk sesuai rekomendasi Bappenas.
Adapun persebaran dokter di Indonesia juga di nilai masih belum merata, dengan 59% dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa, sementara wilayah lain seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan provinsi bagian timur lainnya, masih ada kekurangan tenaga medis.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan Telkomsel mengimplementasikan konektivitas terdepannya secara inovatif melalui Robotic Telesurgery di Jakarta, Bali, dan Shenzhen dalam kerja sama bersama UAA. Telkomsel dan UAA menggandeng RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo di Jakarta, RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah di Bali, dan Animal Lab di Shenzhen, China, untuk melangsungkan sejumlah prosedur bedah jarak jauh menggunakan konektivitas broadband 5G.
Pengenalan teknologi robotic telesurgery oleh Telkomsel dan UAA di Indonesia memiliki potensi untuk membawa berbagai dampak positif dalam jangka panjang. Dari perspektif kesehatan, penggunaan teknologi ini dapat secara signifikan mengurangi ketimpangan akses layanan medis. Dengan kemampuan untuk melakukan operasi dari jarak jauh, dokter-dokter spesialis yang berbasis di kota-kota besar dapat memperluas jangkauan mereka ke daerah-daerah terpencil yang sering kekurangan tenaga medis ahli. Ini tidak hanya akan menyelamatkan nyawa tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah-wilayah tersebut.
Dari sisi ekonomi, adopsi robotic telesurgery dapat meningkatkan efisiensi berbagai prosedur medis. Operasi yang lebih presisi dan minim invasif memungkinkan pasien untuk pulih lebih cepat, mengurangi waktu rawat inap dan biaya yang terkait. Peningkatan efisiensi ini bisa berdampak langsung pada pengurangan beban finansial rumah sakit dan pasien, serta produktivitas yang lebih baik karena waktu pemulihan yang lebih singkat.