Cilegon, 25 Juni 2025 – Tim Untirta Robotic Club dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) melakukan uji coba robot SAR (Search and Rescue) bernama Tirtapod di Fakultas Teknik, Nun… tepatnya di Cilegon, Banten. Robot ini di rancang khusus untuk membantu pencarian korban di reruntuhan bangunan saat situasi gempa bumi atau tsunami.
🔧 Fitur dan Teknologi Tirtapod
-
Sensor pendeteksi manusia: Memungkinkan robot mengenali keberadaan korban di antara puing-puing.
-
Mekanisme berkaki atau roda khusus: Menyulitkan medan tak rata, reruntuhan, dan area sempit; mengutip model KRSRI sebelumnya yang bisa melewati tangga dan rintangan.
-
Tujuan operasional: Memasuki area bencana yang terlalu berbahaya bagi tim SAR, menjangkau korban lebih cepat dan meminimalisir risiko.
🛠️ Latar Belakang dan Prestasi
Tim Untirta telah malang melintang di kompetisi robotika SAR—pada Kontes Robot Indonesia (KRSRI) wilayah, mereka berhasil meraih juara tiga dalam kategori robot berkaki penyelamat. Karakter berkaki ini di puji karena kemampuannya melewati rintangan sulit seperti tangga dan permukaan tidak stabil.
📅 Uji Coba Lapangan
Dalam uji hari Rabu (25/6), robot Tirtapod di operasikan di area kampus, menavigasi model reruntuhan dan menguji keakuratan sensor penjejak manusia. Foto menunjukkan tim mengamati robot merayap di medan simulasi, sekaligus memasangnya sebelum aksi.
💡 Potensi dan Tantangan ke Depan
| Aspek | Potensi | Tantangan |
|---|---|---|
| Kecepatan & Efisiensi | Dapat menelusuri reruntuhan lebih cepat dari manusia | Perlu penyempurnaan stabilitas dan mobilitas untuk medan ekstrem |
| Keamanan Tim SAR | Minimalkan risiko masuk area tidak aman | Sensor dan mekanik harus andal di kondisi terburuk (debu, air, cuaca) |
| Pengembangan Lanjutan | Basis untuk produk komersial atau mitra pemerintah | Butuh pendanaan, sertifikasi, dan pengujian dari lembaga berwenang |
Tirtapod bukan sekadar proyek akademis—ini adalah inovasi nyata dari mahasiswa Untirta untuk menyelamatkan kehidupan. Setelah sukses kompetisi, kini di uji cobakan di lapangan dan membuka peluang pengembangan kolaboratif dengan pihak SAR, pemerintah daerah, atau lembaga bencana. Ke depannya, robot ini memiliki potensi besar sebagai pendamping tim SAR saat bencana besar di Indonesia.