Pada ajang Meta Connect 2025, Meta secara resmi memperkenalkan Ray-Ban Display, generasi terbaru dari lini kacamata pintar mereka yang untuk pertama kalinya menyematkan layar internal di dalam frame. Perangkat ini merupakan langkah maju dalam usaha Meta menghadirkan teknologi augmented reality (AR) dan kecerdasan buatan (AI) ke dalam kehidupan sehari-hari pengguna.
Apa yang Baru?
Berikut fitur-utama yang membedakan Ray-Ban Display dari pendahulunya:
-
Layar internal berwarna yang tertanam dalam lensa kanan, terlihat seperti tampilan heads-up display (HUD) kecil ketika di gunakan. Layar ini menampilkan teks, panggilan video, navigasi, terjemahan langsung, live captions, dan konten visual lainnya.
-
Bentuk fisik yang tetap mempertahankan gaya klasik Ray-Ban Wayfarer agar tidak terlalu “terlihat sebagai perangkat teknologi”.
-
Kendali melalui Meta Neural Band, sebuah gelang pergelangan tangan yang mendeteksi impuls listrik dari otot untuk menerjemahkan gerakan tangan kecil (gesture) — seperti mencubit, menggeser (swipe), ketukan (tap) — menjadi perintah digital. Ini memungkinkan interaksi tanpa menyentuh frame kacamata secara langsung.
-
Fitur-AI bawaan seperti live translation (terjemahan langsung), live captions (tulisan langsung saat percakapan), tampilan “viewfinder” kamera, kontrol musik, serta integrasi dengan aplikasi jejaring sosial Meta seperti WhatsApp, Messenger dan Instagram.
Spesifikasi & Baterai
Beberapa data teknis dan kondisi penggunaan:
Spesifikasi / Fitur | Keterangan |
---|---|
Harga | USD 799 untuk versi di AS. |
Tanggal ketersediaan | Mulai 30 September 2025 di AS. Negara-negara lain seperti Inggris, Prancis, Italia dan Kanada di perkirakan akan menyusul pada awal 2026. |
Daya tahan baterai | Sekitar 6 jam penggunaan campuran. Ada case pengisi daya (collapsible charging case) yang bisa menambah waktu penggunaan hingga ~30 jam secara total. |
Tantangan & Kritik
Meskipun penuh inovasi, peluncuran ini juga menyertakan beberapa catatan dan tantangan:
-
Pada demo publik, beberapa fitur sempat menunjukkan masalah teknis. Meta mengakui bahwa koneksi WiFi dan demonstrasi beberapa fungsi tidak berjalan sempurna.
-
Harga cukup tinggi dan teknologi yang masih baru, sehingga sebagian konsumen mungkin mempertanyakan apakah manfaatnya sepadan dengan biaya serta kepraktisan sehari-hari.
-
Ada juga isu privasi yang selalu muncul setiap kali perangkat dengan kamera dan mikrofon menyatu dalam bentuk “di pakai sehari-hari”, terutama kalau perangkat itu terlihat seperti kacamata biasa. Kini, LED kecil akan menyala ketika kamera aktif sebagai indikator penggunaan.
Makna & Implikasi
Peluncuran Ray-Ban Display bisa di anggap sebagai tonggak penting dalam evolusi kacamata pintar:
-
Meta bergerak dari perangkat “audio-only / kamera + speaker” ke perangkat yang benar-benar bisa menampilkan visual, sehingga fungsi semakin mendekati konsep AR ringan.
-
Perangkat ini mendekatkan visi Meta untuk wearable yang bisa menggabungkan indera penglihatan, pendengaran, dan AI — agar pengguna tetap “hidup di momen nyata” sambil mendapatkan dukungan teknologi.
-
Ide kendali lewat gesture/pergelangan tangan membuka interaksi yang lebih natural tanpa bergantung penuh pada layar sentuh atau suara. Ini juga potensi pengembangan untuk kenyamanan dan aksesibilitas.
Kesimpulan
Meta Ray-Ban Display adalah langkah maju yang ambisius dalam menghadirkan kacamata pintar dengan layar mungil. Walau belum sempurna dan masih ada tantangan teknis serta harga, ia memberi gambaran nyata akan arah wearable AR / AI dalam kehidupan sehari-hari. Bagi pengguna yang penasaran dengan teknologi cutting-edge dan siap menjadi pengguna awal, ini bisa jadi pilihan menarik. Namun bagi mayoritas, mungkin lebih baik menunggu generasi selanjutnya agar harga turun dan stabilitas teknis meningkat.