San Francisco, 12 Juni 2025 – CEO Nvidia Jensen Huang mengumumkan bahwa perusahaan akan mengecualikan penjualan ke China dari perhitungan proyeksi pendapatan dan profit ke depan. Langkah ini di ambil menyusul pelarangan ekspor chip AI H20 ke China oleh pemerintah AS, yang menyebabkan gangguan berat dalam strategi pendapatan Nvidia
📉 Dampak Keuangan Langsung
-
Kuartal I Fiskal: Nvidia menanggung biaya pemusnahan inventaris H20 senilai US$4,5 miliar, karena tidak dapat menjual chip tersebut ke China setelah larangan berlaku pada April 2025
-
Potensi Kerugian Q2: Proyeksi menunjukkan potensi kerugian tambahan sekitar US$8 miliar akibat gangguan ini .
-
Dampak Jangka Menengah: Beberapa analis memperkirakan total kerugian tahunan mencapai US$15–20 miliar jika larangan terus berlanjut .
🧠 Reaksi Nvidia & Strategi Selanjutnya
-
Evaluasi Ulang Proyeksi: Dalam wawancara dengan CNN, Huang menyatakan bahwa Nvidia tidak akan mempertimbangkan China dalam estimasi pendapatan dan laba hingga ada kejelasan perubahannya
-
Kritik terhadap Kebijakan AS: Huang menyebut larangan tersebut “tidak mencapai tujuan” dan menegaskan bahwa kebijakan seperti ini membutuhkan kejelasan serta evaluasi jangka panjang .
-
Alternatif Pasar & Produk Baru: Nvidia sedang menyiapkan chipset AI baru berharga lebih rendah untuk jalur distribusi alternatif ke China, menunggu persetujuan pemerintah AS
🌐 Konteks Bisnis Global & Geopolitik
-
Pangsa Pasar China: China menyumbang sekitar 12,5% dari pendapatan Nvidia, atau sekitar US$4,6 miliar, sebelum larangan berlaku
-
Pasar Data Center China senilai US$50 miliar kini tertutup untuk Nvidia hingga ada kebijakan baru .
-
Dorongan ke R&D Lokal di China: Huang memperingatkan bahwa pembatasan semacam ini justru memicu akselerasi pengembangan chip domestik oleh China
-
Dukungan dari Market Global: Meski menghadapi dampak di China, Nvidia tetap catat rekor pendapatan US$44,1 miliar di Q1, naik 69% year-on-year, dengan pendapatan pusat data mencapai US$39,1 miliar
-
Strategi Cermat Nvidia: Dengan menghapus China dari proyeksi, Nvidia menunjukkan kehati-hatian terhadap ketidakpastian regulasi.
-
Biaya Besar, Namun Tidak Meruntuhkan: Meskipun kerugian finansial signifikan, Nvidia tetap unggul secara global, di dorong permintaan AI di luar China.
-
Geopolitik Semikonduktor: Larangan ini merupakan bagian dari persaingan teknologi antara AS dan China—dan dapat mempercepat pertumbuhan ekosistem chip independen di China.